Jokowi Baru

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pakar hukum tata negara, Feri Amsari, berpendapat Partai Golongan Karya (Golkar) bertemu dengan sosok Soeharto baru yang bernama Joko Widodo atau Jokowi.

Hal tersebut disampaikan Feri untuk menanggapi pernyataan Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisyam yang menyebut partainya mengikuti kehendak rakyat.

“Bagi saya, Golkar sedang bertemu dengan sosok Soeharto baru yang bernama Jokowi,” kata Feri dalam dialog Kompas Petang Kompas TV, dengan tema “Anak dan Mantu Jokowi Masuk Bursa Pilkada”, Kamis (14/3/2024).

Baca Juga: Prabowo-Gibran Siapkan 36 Pengacara untuk Hadapi Sengketa Pilpres 2024, Ada Yusril dan Otto Hasibuan

“Ini kan demokrasi yang sedang diberi topeng. Seolah-olah semua berjalan demokratis, semua berdasarkan petunjuk bapak presiden,” tambahnya.

Hal itu, kata Feri, persis dengan yang disampaikan Ridwan bahwa ada petunjuk-petunjuk dari Jokowi yang sesuai dengan keinginan rakyat.

“Persis disinggung oleh Pak Ridwan tadi, dengan segala hormat, beliau menyampaikan bahwa ada petunjuk-petunjuk dari Pak Jokowi yang itu sesuai dengan keinginan rakyat.”

“Bagi saya kalau ini demokrasi, partai juga harus paham konsep demokrasi internal. Kalau tidak, partai tidak ada guna,” tuturnya.

Ia kemudian mengingatkan pentingnya pendidikan kader dan proses kaderisasi bagi suatu partai agar bisa berkembang.

“Lumrahnya partai itu mengajukan kadernya sendiri. Sekarang partai-partai semua, termasuk yang senior seperti Partai Golkar yang punya kapasitas unggul, malah kemudian menunggu petunjuk dan arahan dari Pak Presiden Jokowi.”

“Padahal harapan kita, kader yang mereka didik itu bertumbuh, punya leveling yang kemudian berkembang, dari daerah hingga ke nasional,” tambah Feri.

Menurut dia, Golkar memiliki banyak kader yang mumpuni. Anehnya, kata dia, partai berlambang pohon beringin itu justru memilih untuk mengusung anak presiden yang baru mengenal politik.

“Jadi kerusakan berpartai politik kita ini akan berdampak ke hukum tata negaranya. Kalau yang diisi adalah masalah, akan keluar masalah.”

“Garbage in, garbage out. Kalau yang masuk sampah, keluarnya sampah. Kalau yang masuk anak presiden, yang pasti kepentingan presiden yang keluar,” tegasnya.

Baca Juga: Anak-Mantu Jokowi Didorong Maju Pilkada, Pakar: Konstitusi Kita Tak Dirancang untuk Keluarga

Sebelumnya dalam dialog yang sama, Ridwan mengatakan Golkar menilai saat ini rakyat mendukung apa yang dilakukan Jokowi.

“Kami melihat saat ini rakyat menginginkan apa yang menjadi petunjuk-petunjuk Pak Jokowi itu, mereka memberikan dukungan,” kata Ridwan.

“Maka kita melihat juga bahwa peluang-peluang apa yang diarahkan bahwa apakah itu mantunya atau anaknya, kalau kita nanti melihat di dalam survei bahwa itu tinggi, otomatis kita akan memberikan dukungan,” bebernya.

Ridwan menganggap hal tersebut bukan dinasti politik melainkan demokrasi, karena sesuai dengan kehendak rakyat.

“Ini bukan masalah dinasti politik, ini adalah masalah suara rakyat yang menginginkan.”

“Dinasti politik itu apabila seorang pemimpin mengangkat putra atau putrinya, atau saudara yang kita istilahkan di zaman reformasi itu, KKN. Kolusi, korupsi, nepotisme,” tuturnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bersama para menteri hingga Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Foto/Binti Mufarida

- Presiden Joko Widodo (

) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin makan siang bareng para menteri hingga Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Dua hari jelang purnatugas, Jokowi melankolis dalam acara makan bersama tersebut.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut menghadiri makan siang bareng tersebut. Dalam momen tersebut, AHY mengatakan para menteri dan Presiden Jokowi saling berterima kasih saat acara makan siang bersama di Istana Negara.

Menurut dia, momen tersebut berkesan karena menjadi hari-hari terakhir masa jabatan Jokowi beserta para menteri. “Ini sebuah acara ramah tamah yang kemudian tentunya beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas kebersamaan dan kerja keras dari seluruh menteri,” ucap AHY di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2024).

Jokowi, kata AHY, juga sempat menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo yang akan segera dilantik menjadi Presiden. Jokowi berharap Prabowo bisa membawa Indonesia lebih sukses.

“Beliau juga sekaligus menyampaikan selamat kepada Pak Prabowo Subianto dalam waktu dekat akan dilantik dan semoga bisa sukses memimpin Indonesia 5 tahun ke depan, diperkuat oleh jajaran kabinet baru yang juga bisa membantu beliau dengan optimal,” ujar dia.

AHY menambahkan, Jokowi juga berpesan agar program yang baik bisa dilanjutkan di pemerintahan Prabowo Subianto. “Secara khusus tidak ada, yang jelas adalah bagaimana semua yang sudah baik bisa dilanjutkan, tapi kalau ada yang belum baik beliau menyampaikan agar diperbaiki dan bahkan dikoreksi, dan ini adalah semangat keberlanjutan yang utuh, yang disampaikan juga dalam beberapa kesempatan oleh Bapak Presiden terpilih Pak Prabowo Subianto,” pungkas dia.

H-2 Jelang Purnatugas, Jokowi Melankolis

Presiden Jokowi tampak melankolis saat memberikan pidatonya pada momen makan siang bersama para menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Momentum melankolis Jokowi bersama para menteri-menterinya itu dibeberkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang ikut makan siang bersama.

“Sangat akrab. Cuma ketika beliau pidato hanya sebentar itu yang bikin kita terharu ya. Apa namanya akan berpisah ya walaupun tetap akan bertemu lho. Tapi ini momentum yang sangat melankolislah itu menurut saya,” kata Muhadjir kepada awak media usai ikut makan siang bersama.

Pada kesempatan itu, Muhadjir pun memberikan kesan-kesannya selama mendampingi Presiden Jokowi. “Saya kan sudah, hampir 10 tahun mendampingi beliau. Dan saya sangat senang mendapatkan kehormatan untuk mendampingi beliau dan saya banyak belajar dari beliau.”

Muhadjir mengatakan Jokowi merupakan seorang Presiden yang pembelajar. Bahkan, tidak sungkan untuk menanyakan kembali kepada menteri yang membantu pemerintahannya.

“Beliau ini seorang belajar, dia tidak banyak memberikan arahan kepada pembantunya justru banyak mendengarkan, bahkan beliau mencatat. Bahkan kalau ada yang kurang jelas beliau menanyakan kembali. Ini saya kira contoh yang baik, pemimpin yang mau merendah untuk menanyakan kepada pembantunya itu tidak mudah,” pungkasnya.

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan sejumlah program yang akan diprioritaskan oleh pemerintahan baru mendatang.

Hal ini disampaikannya dalam pidato Penyampaian Pengantar Pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangannya di Gedung MPR/DPR RI, Jumat (16/8/2024).

Untuk jangka pendek, Jokowi menyampaikan program pertama yang akan difokuskan adalah makan bergizi gratis, yang diarahkan untuk meningkatkan gizi anak sekaligus memberdayakan UMKM, dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di daerah.

“Program makan bergizi gratis dilakukan secara bertahap, diselaraskan dengan kesiapan teknis dan kelembagaan, serta tata kelola yang akuntabel,” katanya.

Kedua, yaitu program percepatan renovasi sekolah untuk meningkatkan akses, kualitas, dan link and match pendidikan dengan dunia usaha, serta pembangunan sekolah unggulan. Ekosistem pendidikan yang kondusif juga akan dikembangkan.

Ketiga, mendorong produktivitas, menjaga pasokan, dan keterjangkauan harga pangan diperlukan penguatan lumbung pangan dan jaringan irigasi.

Keempat, meningkatkan ekonomi masyarakat, diperlukan peningkatan pembiayaan rumah murah untuk rakyat, serta kelima, peningkatan permodalan bagi UMKM.

Lebih lanjut, Jokowi juga memaparkan strategi jangka menengah, yang akan diarahkan untuk mengakselerasi transformasi ekonomi menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pertama, yaitu mewujudkan SDM unggul yang produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui pendidikan bermutu, makan bergizi gratis, dan renovasi sekolah, serta kesehatan berkualitas, dan perlindungan sosial.

Kedua, penguatan hilirisasi dan transformasi hijau untuk meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi, rendah emisi, dan berorientasi ekspor.

Ketiga, meningkatkan inklusivitas dan berkeadilan, untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata untuk seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Keempat, melanjutkan pembangunan infrastruktur sebagai pendukung transformasi ekonomi, khususnya pembangunan infrastruktur di bidang pendidikan, pangan, energi, dan konektivitas.

Kelima, pemantapan implementasi reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi. Keenam, peningkatan ekonomi kreatif dan kewirausahaan melalui pemberdayaan dan peningkatan akses permodalan bagi UMKM.

Ketujuh, penguatan pertahanan dan keamanan serta kemandirian pangan dan energi. Terakhir, penguatan nasionalisme, demokrasi, serta penghormatan dan penegakan hal asasi manusia.

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed (MBZ) baru saja meresmikan Masjid Sheikh Zahed Al-Nahayan di Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, Senin (14/11). Bangunan megah tersebut merupakan replika dari masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA.

Arsitektur Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque. Warna putih dengan aksen emas mendominasi bangunan masjid tersebut.

Masjid Sheikh Zahed Al-Nahayan di Solo merupakan replika dari masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Foto: CNN Indonesia/Rosyid

Sebagai replika, Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Solo memiliki bentuk sama persis dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. Masjid yang dibangun di atas lahan bekas Depo Pertamina itu memiliki empat menara, satu kubah utama, dan puluhan kubah kecil yang menghiasi atap bangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang ukurannya tidak sama persis dengan yang di Abu Dhabi. Yang di sini lebih kecil," kata Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa beberapa waktu lalu.

Tak hanya bentuk dan warna, kualitas bahan bangunan pun diupayakan semirip mungkin dengan Masjid Sheikh Zayed. Di antaranya marmer yang harus didatangkan langsung dari Italia. Marmer tersebut digunakan untuk membalut seluruh lantai dan sebagian dinding masjid.

Meski memiliki bentuk yang sama persis dengan masjid di Abu Dhabi, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menginginkan agar Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo memiliki ciri khas tradisional. Ia meminta agar sebagian lantai masjid dihiasi dengan motif batik kawung. Motif tersebut bisa ditemui di pelataran masjid.

Tak hanya itu, motif batik juga menghiasi karpet yang membalut lantai bangunan utama masjid. Motif batik tersebut bisa ditemui di bagian tepi karpet, dikombinasikan dengan desain geometris arabesque di bagian tengah.

Tepat di tengah bangunan, terdapat lampu yang tergantung dari tengah kubah utama. Lampu megah tersebut berwarna keemasan.

Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Solo sendiri merupakan hadiah dari Presiden MBZ kepada Presiden Jokowi sebagai simbol persahabatan kedua negara. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyebut biaya pembangunan sebesar hampir Rp 300 Miliar sepenuhnya ditanggung oleh Presiden MBZ.

Teguh mengatakan Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan mampu menampung 10 ribu jamaah. Bangunan utamanya memiliki kapasitas empat ribu orang. Selebihnya bisa menempati pelataran di sisi timur masjid yang cukup luas.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan juga digadang menjadi pusat penyebaran Islam moderat di Indonesia. Untuk mendukung hal itu, Masjid Sheiks Zayed dilengkapi dengan perpustakaan, ruang transit VIP, ruang pengelola, dan taman.