Tugas Malaikat Jibril Adalah Menyampaikan Wahyu Kepada

Cara Malaikat Jibril Menyampaikan Wahyu pada Rasulullah

Melansir Syaikh Abdul Majid Az-Zandani dalam Ilmul Iman, dalam Shahih Bukhari disebutkan sebuah riwayat dari Aisyah RA bahwa Al-Harits bin Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, bagaimana cara turunnya wahyu kepada engkau?"

Rasulullah SAW menjawab, "Terkadang wahyu datang seperti suara bising lonceng. Tentu saja hal ini memberatkanku, sehingga ketika suasana tersebut berhenti, aku sudah menyadari apa yang disampaikan oleh Jibril. Ada kalanya Malaikat Jibril mengubah wujud menjadi seorang laki-laki yang berbicara denganku dan aku pun menyadari apa yang diucapkannya."

Berdasarkan keterangan hadits dalam Al Muwaththa' yang diterjemahkan Tafsir al-Munir Jilid 15 oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, cara turun wahyu yang paling berat diterima Nabi Muhammad SAW adalah wahyu datang seperti suara lonceng.

Dengan kata lain, suara tersebut memiliki bunyi yang keras. Bahkan membuat Nabi Muhammad SAW bermandikan keringat di tengah musim dingin merasakan beratnya menerjemahkan suara bunyi lonceng tersebut menjadi Al-Qur'an.

Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, cara tersebut merupakan yang terberat bagi Nabi Muhammad SAW karena membuat beliau harus mampu mengendalikan kesadaran penuhnya.

Malaikat Jibril juga pernah menyampaikan wahyu melalui mimpi. Aisyah RA berkata, "Aku pernah melihat beliau sedang diturunkan wahyu kepadanya saat musim dingin yang sangat dingin, kemudian wahyu itu berhenti, ternyata kening Nabi bercucuran keringat." (HR Bukhari dan Muslim)

Menurut buku Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) Iman Kepada Malaikat yang ditulis oleh Ahmad Sandi M.M dan Moh. Rizki Abdulloh, Malaikat Jibril juga bertugas mengajarkan agama melalui Nabi Muhammad SAW kepada sahabat-sahabat Rasul. Selain itu, Malaikat Jibril juga yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa AS kepada ibunya, Maryam.

Malaikat Jibril memiliki tugas lain selain menyampaikan wahyu kepada para nabi. Salah satu tugasnya adalah menahan doa seorang hamba agar tidak langsung sampai kepada Allah SWT. Ada banyak alasan mengapa doa tersebut ditahan, salah satunya adalah karena Allah SWT senang mendengar doa tersebut. Doa merupakan suatu bentuk ibadah yang penting bagi umat manusia untuk berkomunikasi dengan Tuhannya. Ketika seseorang berdoa, ia berharap agar keinginannya dikabulkan oleh Allah SWT.

Namun terkadang, doa-doa tersebut ditahan oleh malaikat Jibril sehingga tidak langsung sampai kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan riwayat dari Imam Al-Baihaqi yang dikutip dari Tsabit. Meskipun demikian, kita sebagai hamba harus tetap memperhatikan tata cara dan adab dalam berdoa serta selalu berharap yang terbaik dari Allah SWT. Kita juga harus percaya bahwa Allah SWT mendengar setiap doa yang kita panjatkan meskipun belum dikabulkan, karena mungkin doa tersebut tengah ditahan oleh Malaikat Jibril.

Hal ini sebagaimana riwayat Imam Al-Baihaqi dari Tsabit, dia berkata,

“Telah sampai kepadaku bahwa Allah Swt mendelegasikan Malaikat Jibril dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril; Wahai Jibril, tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya. Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya; Wahai Jibril, penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya.”

Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul bukan hanya Jibril. (Foto/Ilusrasi: Ist)

yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul bukan hanya

. Selian itu, tugas Jibril juga bukan hanya menyampaikan wahyu. Lebih jauh lagi, mereka yang didatangi malaikat, bukan hanya para nabi dan rasul.

dalam bukunya berjudul "

" menjelaskan Allah Taala telah memberi tahu kita bahwa Jibril adalah malaikat yang hampir dikhususkan untuk mengemban tugas menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul. Allah SWT berfirman:

Dia juga berfirman, “

Kadangkala ada malaikat selain Jibril yang membawa wahyu, tetapi ini sangat jarang. Dalam hadits riwayat Muslim dalam Shahih-nya dari

, ia berkata, “Ketika Jibril sedang duduk bersama

, ia mendengar suara dari atas. Jibril melihat ke atas lalu berkata: 'Ini adalah suara pintu langit yang dibuka hari ini. Pintu yang tidak pernah dibuka, kecuali hari ini.” Lalu turunlah malaikat dari pintu itu.

Jibril berkata: “Ini adalah malaikat yang turun ke bumi. Ia sama sekali tidak pernah turun selain hari ini."

Malaikat itu mengucap salam kemudian berkata: “Bergembiralah dengan dua cahaya yang aku berikan kepadamu dan tidak pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelum engkau: Fatihah al-Kitab dan ayat-ayat terakhir surah al-Baqarah. Tidaklah engkau membaca satu huruf darinya, kecuali diberikan kepadamu.

Dalam Tarikh Ibnu 'Asikir, dengan sanad yang sahih, dari Hudzaifah disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku didatangi oleh satu malaikat seraya mengucapkan salam kepadaku. Malaikat itu turun dari langit dan ia belum pernah turun sebelumnya. Ia menyampaikan kabar gembira kepadaku bahwa Hasan dan Husain adalah dua orang junjungan pemuda penduduk surga, sedangkan Fathimah adalah junjungan para perempuan penduduk surga.” (Shahih al-Jami', jilid 1, hlm. 80)

Dalam Musnad Ahmad, Tirmidzi, dan an-Nasa'i, dari Hudzaifah dinyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidakkah engkau melihat orang yang menjumpaiku tadi? Ia adalah salah satu malaikat yang sama sekali belum pernah turun ke bumi sebelum malam ini. Ia memohon izin kepada Tuhannya untuk mengucapkan salam kepadaku dan menyampaikan kabar gembira kepadaku bahwa Hasan dan Husain adalah dua orang junjungan pemuda penduduk surga, sedangkan Fathimah adalah junjungan para perempuan penduduk surga.” (Shahih al-Jami', jilid 1, hlm. 419)

Dalam Al-Musnad dan Sunan at-Tirmidzi dengan sanad yang sahih dari Ubay bin Ka'b bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku didatangi oleh Jibril dan Mikail. Jibril duduk di sebelah kananku, sedangkan Mikail duduk di sebelah kiriku.

Jibril berkata: “Wahai Muhammad, bacalah al-Qur'an dalam satu huruf.'

Mikail menyahut: "Mintalah tambahan.'

Aku pun berkata: “Tambahkanlah.'

Jibril mengatakan: “Bacalah al-Qur'an dalam tiga huruf."

Mikail menyahut: "Mintalah tambahan.'

Aku berkata: “Tambahkanlah.' Demikian seterusnya sampai tujuh huruf.

Lantas Jibril berkata: “Bacalah al-Qur'an dalam tujuh huruf, semuanya sempurna dan menyeluruh'.” (Shahih al-Jami", jilid 1, hlm. 80)

Tidak semua orang yang didatangi oleh malaikat dianggap sebagai rasul atau nabi. Pasalnya, Allah pernah mengutus Jibril kepada Maryam sebagaimana Dia utus malaikat kepada ibunda Ismail ketika kehabisan air dan makanan.

Malaikat Jibril adalah sosok yang ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu. Wahyu tersebut ditujukan bagi seluruh nabi dan rasul untuk disampaikan lagi pada umatnya.

Dilansir dari detikHikmah, tugasnya sebagai penyampai wahyu inilah yang membuat Malaikat Jibril dijuluki sebagai penghulu para malaikat. Tugas Malaikat Jibril tersebut termaktub dalam firman Allah surah Al Baqarah ayat 97-98 yang berbunyi,

(97) قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ(98) قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman."

Dalam ayat lain yakni surah An Nahl ayat 102, Allah SWT berfirman,

قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ

Artinya: Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)."

Sosok Malaikat Jibril juga diketahui memiliki banyak nama panggilan, di antaranya adalah Ar Ruh, Al Amin, dan Ruh Al Qudus, seperti yang dikutip dari buku Malaikat dalam Al-Qur'an: Yang Halus dan Tak Terlihat yang ditulis oleh cendekiawan muslim Quraish Shihab.

Hal tersebut juga sesuai dengan dengan keterangan dalam surah Asy Syuara ayat 193 dan surah An Nahl ayat 102 dengan menggunakan nama panggilannya, yaitu ar-Ruh al-Amin dan Rohulkudus.

نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ

Artinya: "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)."

Cara Malaikat Jibril Menyampaikan Wahyu pada Rasulullah

Melansir Syaikh Abdul Majid Az-Zandani dalam Ilmul Iman, dalam Shahih Bukhari disebutkan sebuah riwayat dari Aisyah RA bahwa Al-Harits bin Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah SAW,

"Wahai Rasulullah, bagaimana cara turunnya wahyu kepada engkau?"

Rasulullah SAW menjawab, "Terkadang wahyu datang seperti suara bising lonceng. Tentu saja hal ini memberatkanku, sehingga ketika suasana tersebut berhenti, aku sudah menyadari apa yang disampaikan oleh Jibril. Ada kalanya Malaikat Jibril mengubah wujud menjadi seorang laki-laki yang berbicara denganku dan aku pun menyadari apa yang diucapkannya."

Dari hadits dalam Al Muwaththa' yang diterjemahkan Tafsir al-Munir Jilid 15 oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili tersebut, maka dapat disimpulkan cara turun wahyu yang paling berat diterima Nabi Muhammad SAW adalah wahyu datang seperti suara lonceng.

Suara dari lonceng tersebut tersebut dikatakan memiliki bunyi yang keras. Bunyi lonceng tersebut bahkan membuat Nabi Muhammad SAW bermandikan keringat di tengah musim dingin karena merasakan beratnya menerjemahkan suara bunyi lonceng tersebut menjadi Al-Qur'an.

Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, cara tersebut disebut yang terberat bagi Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut karena Nabi Muhammad harus mampu mengendalikan kesadaran penuhnya.

Selain itu, Malaikat Jibril juga pernah menyampaikan wahyu melalui mimpi. Aisyah RA berkata, "Aku pernah melihat beliau sedang diturunkan wahyu kepadanya saat musim dingin yang sangat dingin, kemudian wahyu itu berhenti, ternyata kening Nabi bercucuran keringat." (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam buku Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) 'Iman Kepada Malaikat' yang ditulis oleh Ahmad Sandi M.M dan Moh. Rizki Abdulloh, disebutkan bahwa Malaikat Jibril juga bertugas mengajarkan agama melalui Nabi Muhammad SAW kepada sahabat-sahabat Rasul. Kemudian, Malaikat Jibril juga ditugaskan menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa AS kepada ibunya, Maryam.

Malaikat Jibril menjadi pemimpin para malaikat

Dahulu Iblis yang menjadi pemimpin para malaikat, namun ketika Iblis dihukum dan dilaknat oleh Allah, malaikat Jibril mengambil alih kepemimpinan. Hingga kini malaikat Jibril memimpin para malaikat untuk turun ke bumi.

Tugas untuk memimpin para malaikat dilakukan setidaknya satu tahun sekali di bulan Ramadhan, yaitu pada malam Lailatul Qadar. Malaikat bersama-sama turun ke bumi dengan membawa berkat bagi umat manusia. Berkat itu bisa dirasakan dengan rasa tenang pada malam  dimana para malaikat turun ke bumi.

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Allah SWT menciptakan malaikat untuk selalu taat kepada-Nya. Malaikat memiliki keistimewaan rububiyah dan uluhiyah. Oleh karenanya malaikat adalah satu-satunya makhluk yang paling taat dalam beribadah kepada Allah SWT dan tidak memiliki hawa nafsu seperti makhluk ciptaan Allah lainnya.

Dalam Islam dijelaskan bahwa seorang muslim wajib hukumnya mempercayai dan mengimani malaikat sebagaimana tertera dalam rukum iman keenam. Salah satu malaikat yang memiliki tugas penting ialah malaikat Jibril.

Malaikat yang diciptakan dari cahaya ini memiliki beberapa tugas yang tertulis dalam firman Allah QS. Al Baqarah ayat 97-98 yang berbunyi:

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ\

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman'. (QS. Al Baqarah: 97-98).

Tak hanya menyampaikan wahyu kepada Rasul, Malaikat Jibril memiliki tugas untuk mengajarkan agama islam melalui Nabi Muhammad SAW kepada sahabat-sahabat Rasul.

Dalam Al-Quran, nama Malaikat Jibril disebut beberapa kali, yaitu dalam QS. At Tahrim ayat 4 dan ayat di atas, QS. Al Baqarah ayat 97-98.

Malaikat Jibril memiliki nama panggilan khusus, yaitu ar-Ruh al-Amin dan Rohulkudus.

Popmama.com telah merangkum apa saja tugas malaikat Jibril, malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu. Simak penjelasannya ya, Ma!

Menyampaikan Wahyu

Di antara tugas-tugas Malaikat Jibril adalah membawa wahyu kepada para Nabi. Tugas menyampaikan wahyu ini bukan khusus untuk Nabi Muhammad saja, tetapi pada seluruh nabi.

Kemudian disebutkan dalam kitab at-Tafsir Al-Kabir karya Imam Al-Fakhrudin ar-Razi, "Dan di antara tugas JibrilL adalah mengumumkan kepada ahli langit tentang kecintaan Allah kepada seseorang hamba-Nya."

Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits dari Al-Bukharí dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW beliau bersabda, "Apabila Allah cinta kepada seorang hamba-Nya, diserulah Jibril, Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan maka cintailah dia, maka Jibril pun mencintainya."

Maka berserulah Jibril pada ahli langit, "Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah olehmu akan dia, maka ahli langit pun mencintainya. Kemudian diletakkanlah baginya Qabul (penerimaan) dimuka bumi." (HR. Al-Bukhari).

Malaikat Beserta Tugasnya

Malaikat juga merupakan mahluk ciptaan Allah SWT yang selalu taat terhadap perintah-Nya. Sebenarnya ada ribuan malaikat, berikut 9 nama malaikat selain Jibril dan tugasnya yang wajib diketahui.

Malaikat Mikail berada di posisi kedua dalam daftar 10 nama malaikat yang wajib diimani. Secara spesifik tugas malaikat Mikail adalah memberikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Sehingga, malaikat Mikail tidak hanya memberikan rezeki kepada manusia saja.

Walaupun demikian, tidak hanya bertugas memberikan rezeki saja, malaikat Mikail juga memiliki tugas lain yaitu mengatur hujan, angin, dan juga tanaman. Semua kendali tersebut ada di tangan Malaikat Mikail yang tentunya atas izin Allah SWT.

Malaikat ketiga dari 10 nama malaikat yang wajib diimani oleh seorang muslim adalah malaikat Israfil. Tugas malaikat Israfil yaitu meniupkan sangkakala pada hari kiamat nanti.

Sangkakala sendiri adalah sejenis terompet. Di mana saat Allah menyuruh malaikat Israfil meniup sangkakala maka saat itu hari kiamat tiba yang membuat semua mahluk hidup bernyawa akan mati.

Setelah meniup sangkakala yang pertama, Allah SWT akan meghidupkan kembali malaikat Israfil dan kembali menyuruhnya untuk meniup terompet kedua.

Tiupan kedua ini akan membangkitkan semua mahluk hidup yang mati. Setelah tiupan terompet kedua dan semua mahluk hidup kembali hidup, inilah yang dinamakan hari kebangkitan.

Sosok malaikat Izrail merupakan salah satu dari 10 nama malaikat yang wajib diimani yang bertugas untuk mencabut nyawa. Tidak ada satu makhluk pun yang akan terlewat dari takdirnya untuk meninggal jika memang sudah waktunya. Maka, Malaikat Izrail akan mendatangi makhluk tersebut dan mencabut nyawanya.

Sosok malaikat ini bisa dikatakan menjadi malaikat yang namanya cukup dikenal diantara nama malaikat yang lain. Malaikat Izrail adalah malaikat yang sangat patuh pada perintah Allah SWT, termasuk membinasakan apapun itu. Ia tega mencabut nyawa, asalkan bisa mematuhi perintah Allah SWT sebagai Maha Pencipta.

Di nomor lima ada malaikat Munkar yang bertugas menanyai manusia di dalam kubur setelah ia meninggal. Kewajiban malaikat Munkar ini adalah menanyai perihal keimanan seseorang dan akan mendatangi seseorang yang berbuat banyak keburukan selama hidupnya.

Diriwayatkan dari beberapa hadis bahwa malaikat Munkar diceritakan akan datang dengan wujud yang menyeramkan. Ia membawa godam sebagai senjatanya. Ketika seorang manusia ditanyai olehnya dan tidak bisa menjawab, maka godam tersebut akan menghantamnya hingga hancur.

Tidak hanya berhenti di situ, kemudian manusia tersebut dibangkitkan kembali dan diberi pertanyaan yang sama. Ketika tidak bisa menjawab lagi, maka akan dihancurkan lagi. Begitu seharusnya hingga hari kebangkitan tiba.

Berlawanan dengan malaikat Munkar, di nomor enam ini tugas malaikat Nakir yang mendatangi orang-orang yang banyak berbuat baik selama hidupnya. Diceritakan jika malaikat keenam ini memiliki wujud yang lebih indah untuk dipandang. Diceritakan juga jika orang yang didatangi oleh malaikat ini akan masuk surga.

Dari 10 nama malaikat yang wajib diimani, pada nomor tujuh adalah malaikat Raqib. Tugas malaikat Raqib adalah untuk mencatat amal kebaikan pada manusia semasa ia hidup. Oleh karena itu, Anda para orang tua perlu mengajarkan untuk selalu berbuat baik kapan pun kepada siapa pun agar amal perbuatan anak-anak selalu dicatat dalam buku malaikat Raqib.

Malaikat Atid memiliki tugas yang berkebalikan dengan malaikat Raqib. Malaikat kedelapan yang wajib diimani adalah malaikat Atid. Tugas malaikat Atid adalah untuk mencatat amal buruk manusia.

Oleh karena itu, Anda sebagai orangtua wajib mengingatkan anak untuk menghindari berbuat buruk atau jahat. Karena malaikat Atid akan selalu mencatat tindakan yang dilakukan.

Malaikat kesembilan yang wajib diimani yakni malaikat Malik. Tugas malaikat Malik adalah menjaga pintu neraka. Hal ini sesuai dengan surat At-Thamrin ayat 6 yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Neraka adalah tempat bagi orang-orang yang dalam hidupnya selalu berbuat buruk dan tidak beriman kepada Allah SWT.

Berkebalikan dengan malaikat Malik, tugas malaikat Ridwan yang wajib diimani yakni untuk menjaga pintu surga.

Surga digambarkan sebagai tempat untuk mereka orang Islam yang beriman kepada Allah dan banyak berbuat baik selama hidup di dunia.

Surga sendiri dalam Al-Quran adalah tempat yang indah dan hadiah bagi orang-orang beriman selama di dunia.

Hal ini sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat 25, yang artinya:

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan ‘inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.”

Itulah tadi 10 nama nama malaikat dan tugasnya yang wajib diyakini dalam agama Islam. Sebagai seorang muslim, ini wajib diimani. Kini, Anda bisa mengajarkan anak agar lebih mudah dihafal.

Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Malaikat Jibril. Wahyu tersebut ditujukan pada seluruh nabi dan rasul untuk disampaikan lagi pada umatnya. Sebab itu pula, Malaikat Jibril dijuluki sebagai penghulu para malaikat.

Tugas Malaikat Jibril tersebut termaktub dalam firman Allah surah Al Baqarah ayat 97-98 yang berbunyi,

(97) قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ(98) قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman."

Dalam ayat lain yakni surah An Nahl ayat 102, Allah SWT berfirman,

قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ

Artinya: Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)."

Malaikat Jibril memiliki banyak nama panggilan, di antaranya adalah Ar Ruh, Al Amin, dan Ruh Al Qudus, seperti yang dikutip dari buku Malaikat dalam al-Qur'an: Yang Halus dan Tak Terlihat yang ditulis oleh cendekiawan muslim Quraish Shihab.

Hal itu sesuai dengan keterangan yang disebutkan dalam surah Asy Syuara ayat 193 dan surah An Nahl ayat 102 dengan menggunakan nama panggilannya, yaitu ar-Ruh al-Amin dan Rohulkudus.

نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ

Artinya: "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)."

Nama-nama Malaikat Beserta Tugasnya

Setelah di paragraf atas memelajari mengenai malaikat jibril dan tugasnya pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW. Sebagai seorang muslim tidak bisa hanya berhenti sampai di sana saja. Hal itu sudah menjadi kewajiban untuk memercayai dan memahami keberadaan malaikat. Memercayai atau mengimani malaikat masuk dalam salah satu poin dalam rukum iman.

Setidaknya ada sembilan nama malaikat selain Jibril yang menjadi utusan Allah harus diajarkan pada anak sejak dini. Masing-masing Malaikat memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Seperti yang sudah dipaparkan dalam paragraf sebelumnya, dalam agama Islam, sebagai muslim wajib meyakini rukun iman yang berjumlah enam. Adapun rukun iman yang kedua yakni percaya kepada malaikat-malaikat Allah.

Sebagai orang tua, keimanan terhadap malaikat harus Anda ajarkan kepada anak meskipun sosok malaikat tak bisa dilihat secara kasat mata. Dalam agama Islam, malaikat diciptakan dari cahaya dan semua muslim wajib beriman kepadanya.

Memenuhi serta menahan hajat orang yang sedang berdoa

Malaikat yang selalu taat akan perintah Allah SWT ini memiliki tugas untuk memenuhi serta menahan hajat orang yang sedang berdoa. Allah akan memerintahkan malaikat Jibril untuk menahan doa orang mukmin, karena Allah ingin mendengar lantunan doa mukmin tersebut lebih lama lagi.

Selain itu, malaikat Jibril diperintahkan Allah SWT untuk segera memenuhi segala doa yang diinginkan orang kafir. Mengapa demikian? Allah tidak ingin mendengar doa orang kafir tersebut lebih lama. Tak main-main, tugas berat ini dilakukan malaikat Jibril setelah mendapat izin Allah SWT.

Al-Baihaqi meriwayatkan dari Tsabit, dia berkata:

Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah SWT mendelegasikan Malaikat Jibril AS dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang Mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril,

“Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya.” Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, “Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya.”

Tak hanya itu, malaikat Jibril juga dapat mengaminkan doa ketika pasangan suami istri sedang mengandung dan menanti kelahiran sang buah hati.

Tugas Malaikat JIbril

Dari banyaknya jumlah malaikat ciptaan Allah SWT, semua memiliki tugas masing-masing. Termasuk Malaikat JIbril yang mengemban berbagai tugas, diantaranya menyampaikan wahyu Allah kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Malaikat Jibril juga bertugas menyampaikan perintah-perintah Allah kepada para Malaikat lain. Beliau juga ditugaskan mengatur angin, dan membantu para Nabi Allah.

Menyampaikan wahyu Allah SWT

pada rasul. Tak hanya itu, malaikat Jibril juga diberikan tugas untuk meniupkan roh pada setiap janin yang ada dalam kandungan Mama.

قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ

Katakanlah:"Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan al-Quran itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS. Surat An Nahl: 102).